Sejarah dan Memaknai Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Harkitnas


Halo Sobat SaifullahWiki! Taukah Sobat bahwa hari ini merupakan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang diperingati setiap tanggal 20 Mei? Pada hari ini juga, tepatnya 115 tahun yang lalu telah lahir Organisasi Boedi Utomo yang didirikan oleh dr. Sutomo bersama dengan para pelajar STOVIA.


School tot Opleiding van Indische Artsen disingkat STOVIA adalah sekolah pendidikan dokter pribumi di Batavia pada zaman Hindia Belanda. Sekolah ini juga dikenal dengan Sekolah Dokter DJawa.


Agar Sobat SaifullahWiki makin mengenal peringatan Harkitnas, sobat pahami bahwa Harkitnas merupakan hari lahirnya organisasi Boedi Utomo. Kebangkitan Nasional yang merupakan kebangkitan bangsa Indonesia yang mulai memiliki rasa kesadaran nasional ditandai dengan berdirinya Boedi Utomo tanggal 20 Mei 1908 dan lahirnya Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.


Secara garis besar dilansir dari berbagai sumber oleh saifullahwiki.com, faktor pendorong kebangkitan nasional terbagi menjadi dua, yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor internal yakni (1) penderitaan yang berkepanjangan akibat penjajahan; (2) kenangan kejayaan masa lalu, seperti pada masa Kerajaan Sriwijaya atau Majapahit; dan (3) munculnya kaum intelektual yang menjadi pemimpin gerakan. Sedangkan faktor eksternalnya yakni (1) timbulnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika seperti nasionalisme, liberalisme, dan sosialisme; (2) munculnya gerakan kebangkitan nasional di Asia seperti Turki Muda, Kongres Nasional India, dan Gandhisme; dan (3) kemenangan Jepang atas Rusia pada perang Jepang-Rusia yang menyadarkan negara-negara di Asia untuk melawan negara barat.


Pada awal abad ke-20, orang Indonesia yang mengenyam pendidikan tingkat menengah hampir tidak ada dan sejak saat itu, Politik Etis memungkinkan perluasan kesempatan pendidikan menengah bagi penduduk asli Indonesia. Pada tahun 1925, fokus pemerintah kolonial bergeser ke penyediaan pendidikan kejuruan dasar selama tiga tahun. Pada tahun 1940, lebih dari 2 juta siswa telah bersekolah sehingga tingkat melek huruf meningkat menjadi 6,3 persen yang tercatat dalam sensus tahun 1930. Pendidikan menengah Belanda membuka cakrawala dan peluang baru, dan sangat diminati oleh orang-orang Indonesia.


Pada tahun 1920 an dan 30 an, Partai politik Indonesia mulai bermunculan. Berdirinya Budi Utomo pada 20 Mei 1908 oleh Dr. Soetomo dinilai sebagai awal gerakan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Tanggal berdirinya Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Namun, penetapan waktu tersebut masih mengundang diskusi yang menimbulkan polemik. Dasar pemilihan Budi Utomo sebagai pelopor kebangkitan nasional dipertanyakan lantaran keanggotaan Budi Utomo masih sebatas etnis dan teritorial Jawa. Kebangkitan nasional dianggap lebih terwakili oleh Sarekat Islam, yang mempunyai anggota di seluruh Hindia Belanda.


Hingga kini ditahun 2023, peringatan Harkitnas sudah memasuki usia ke-115. Tentunya tema yang diusung berbeda tiap tahunnya. Tema-tema ini diangkat dalam rangka seruan kebangkitan bersama bangsa Indonesia menyesuaikan dengan kondisi bangsa terkini.


Tujuannya ini tentu saja karena semangat Boedi Oetomo dinilai masih relevan dengan kondisi Indonesia saat ini yakni sebuah titik balik untuk bangkit bersama khusunya bangsa Indonesia yang masih berjuang di tengah kondisi ekonomi dunia, dan ketegangan geopolitik global. Kita patut memaknai kebangkitan nasional sebagai upaya kolektif bangsa untuk memperkuat persatuan bangsa.


Salah satu cara memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dapat ditempuh melalui mengimplementasikan Pancasila. Selain itu juga mengimplementasikan Sumpah Pemuda dan semboyan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.


Cara lainnya, dengan mengimplementasikan nilai-nilai yang dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam NKRI. Seperti, mengimplementasikan nilai Toleransi, Cinta Tanah Air, Kemanusiaan dan Solidaritas, Jiwa Tanpa Pamrih dan Tanggung Jawab, dan mengimplementasikan Keadilan Tanpa Diksriminasi.


Sobat SaifullahWiki, di momen Hari Kebangkitan Nasional ini, mari sejenak kita menundukkan kepala untuk mengenang jasa perjuangan para tokoh bangsa di masa lampau dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Tanpa mereka saat ini kita tidak akan merasakan manisnya kebebasan dan kemerdekaan. (Berbagai Sumber/SaifullahWiki)

Posting Komentar untuk "Sejarah dan Memaknai Hari Kebangkitan Nasional"